Malut, Trisula.news – Keputusan Kades Man Gega untuk melakukan penyegaran dan sterilisasi pada jajaran aparat desa menuai polemik, ada pro dan kontra yang timbul dikalangan masyarakatnya, namun demikian Abdul Hamid Teapon Kades Man Gega sudah berpikir masak-masak atas langkahnya mengganti 8 orang aparatur pemerintah desa.
“Setiap keputusan pasti menimbulkan pro dan kontra, itu hal yang biasa karena kita hidup dan tumbuh pada alam demokrasi”, ujar Hamid mengawali keterangan pers nya (8/10).
Kepada awak media ini Hamid mengaku bahwa langkah yang dia ambil merupakan tindakan pencegahan agar masalah yang timbul tidak meluas, kemudian keputusan yang diambilnya bukan serta-merta akan tetapi sebelumnya sudah ada peringatan terlebih dahulu, namun tidak digubris
“Saya tidak mau ada masalah serius di kemudian hari, untuk itu terpaksa saya ambil langkah sterilisasi selain sebagai penyegaran dilingkup aparatur pemerintahan desa Man Gega”, tambah Hamid.
Meski tidak mau menjelaskan secara detail apa arahannya yang kemudian tidak diindahkan ke-8 aparatur pemerintah desa Man Gega ini, Hamid mengaku bahwa dirinya sudah lebih dulu memberi masukan dan menasehati.
“Sekali lagi tidak ada tendensi apapun pada pemberhentian ke-8 aparatur pemerintahan desa Man Gega”, tutup Abdul Hamid Teapon
(Red)